BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Salah satu
faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih
menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia bahkan bagi dunia adalah
faktor pembuangan limbah sampah kantong plastik. Kantong plastik telah menjadi
sampah yang berbahaya dan sulit dikelolah. Diperlukan waktu puluhan tahun
hingga ratusan tahun untuk membuat sampah kantong plastik benar-benar bisa
terurai oleh organisme dekomposer seperti rayap, cacing dan makhluk sejenisnya.
namun yang menjadi masalah utama adalah dampak negatif sampah kantong plastik
yang ternyata sebesar fungsinya.
Berbagai upaya
telah banyak dilakukan untuk menanggulangi sampah kantong plastik ini. Salah
satunya adalah dengan cara membakar, padahal hal ini justru akan mencemari
lungkungan. Karena gas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut secara
signifikan akan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer. Selain itu senyawa
yang berasal dari pembakaran tersebut akan memicu timbulnya penyakit kanker.
Karena hal inilah dibuat sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul “Limbah
Kantong Plastik Musuh Serius Bagi Kelestarian Lingkungan”. Selain itu dalam
pencarian bahan-bahan materi untuk penulisan ini tidak sulit ditemukan. Melalui
karya tulis ini penulis ingin berupaya untuk mengatasi permasalahan yang
ditimbulkan dari limbah kantong plastik.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah yang sesuai dalam penulisan karya
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui bahan-bahan yang terkandung didalam kantong plastik.
2. Untuk
mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan dari limbah kantong plastik.
3. Untuk mengetahui cara menanggulangi limbah kantong plastik, sehingga mampu menjaga kelestarian lingkungan.
3. Untuk mengetahui cara menanggulangi limbah kantong plastik, sehingga mampu menjaga kelestarian lingkungan.
1.3. Tujuan
Penulisan
Sejalan dengan
rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan yang sesuai dalam penulisan karya
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui bahan-bahan yang terkandung didalam kantong plastik.
2. Untuk
mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan dari limbah kantong plastik.
3. Untuk
mengetahui cara menanggulangi limbah kantong plastik, sehingga mampu menjaga
kelestarian lingkungan.
1.4. Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Memperluas cakrawala pengetahuan tentang
kantong plastik yang ternyata mengancam kelestarian lingkungan.
2. Agar dapat mengurangi penggunaan kantong
plastik demi kelestarian lingkungan.
3. Meningkatkan kreatifitas kita untuk
peduli terhadap lingkungan.
1.5.Penegasan
Istilah
Untuk
menghindari kesalahpahaman pengertian terhadap istilah-istilah yang ada dalam
penulisan karya ilmiah ini, maka perlu adanya penegas istilah. Istilah-istilah
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pencemaran lingkungan
1. Pencemaran lingkungan
Yang dimaksud pencemaran lingkungan
dalam penulisan karya ilmiah ini adalah berubahnya susunan (komposisi) lingkungan
dari keadaan normal atau terjadinya ketidakseimbangan lingkungan yang diakibat
oleh limbah kantong plastik.
2. Dampak
2. Dampak
Yang dimaksud dampak dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah pengaruh positif maupun negatif yang
ditimbulkan oleh limbah kantong plastik.
3. Penanggulangan
3. Penanggulangan
Yang dimaksud penanggulangan dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah serangkaian upaya untuk mengatasi dampak yang
diakibatkan oleh limbah kantong plastik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Mengenal Limbah Kantong Plastik
Nama plastik memiliki ribuan bahan yang
berbeda sifat, fisis, mekanis dan kimia. Secara garis besar plastik dapat
digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat
thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic adalah bahan plastik
yang akan lumer bila dipanaskan dan mengeras apabila didinginkan, dapat
ditekan, sehingga dapat mudah dibentuk kembali dan diproses menjadi bentuk
lain. Thermoset adalah bahan plastik yang tidak dapat digunakan kembali sebelum
mengalami pengeringan. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic contohnya kantong plastik.
Kantong plastik atau tas plastik adalah kantong
pembungkus yang dibuat dari plastik (poliolevin atau polivinil klorida). Bagian
dasar dan sisi kiri atau kanan umumnya direkatkan dengan mesin penyegel
plastik, namun ada kantong plastik yang disatukan dengan perekat atau dijahit.
Jenis-jenis kantong plastik antara lain:
·
Kantong plastik untuk kemasan
·
Kantong belanja
·
Kantong sampah
·
Kantong besar untuk kepentingan industri
Kantong
plastik dengan berbagai warna, ukuran, dan bentuk sudah menjadi sesuatu yang
tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Adapun sifat-sifat yang dimiliki kantong
plastik antara lain tidak dapat membusuk, tidak dapat diuraikan secara alami,
tidak dapat menyerap air dan tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya pula
menjadi masalah bagi lingkungan.
Kantong
plastik adalah salah satu perkembangan teknologi modern yang sangat keji
terhadap alam namun sangat praktis bagi manusia yang pada umumnya digunakan
dalam kehidupan sehari-hari misalnya berbelanja. Bahan yang terkandung dalam
kantong plastik ini merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari
bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah plastik ini
sangat sulit diuraikan secara alami, untuk dapat menguraikan membutuhkan waktu
± 500-1000 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu,
penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif
bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan
di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia
penggunaan bahan plastik bisa kita temukan hampir diseluruh aktivitas hidup
kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu
dengan menggunakan kembali (reuse) kantong plastik yang disimpan dirumah.
Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah kantong
plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce), bahkan akan
lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang kantong plastik menjadi sesuatu
yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja
diwarung-warung 3 kali sehari berarti dalam satu bulan orang dapat menggunakan
90 kantong plastik yang sering dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk
Indonesia melakukan kegiatan itu maka akan terkumpul
90x125.000.000=11.250.000.000 kantong plastik yang mencemari lingkungan.
Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan penggunaan
kantong plastik maka kita dapat menekan nyaris hingga 90% dari total sampah
yang terbuang percuma.
2.1.1. Jenis Kantong Plastik Berdasarkan
Tanda Pengenal Plastik
Akhir-akhir ini sering diulas di
televisi tentang kantong plastik yang berbahaya. Hal ini disebabkan karena
plastik sebagai bahan yang mengandung zat-zat kimia yang mengancam kelestarian
lingkungan bahkan bisa juga mengancam kehidupan kita. Coba kita perhatikan
disekitar kita, sudah dipenuhi dengan sampah kantong plastik yang tentunya
sangat sulit untuk didaur ulang. Sering pula dijumpai berbagai macam kantong
plastik dengan berbagai macam warna (merah, putih, biru, hitam, dll). Tentunya
kita sebagai manusia awam tidak tahu mana plastik yang aman dan yang tidak
aman, yang baik digunakan dalam pembuatan kantong plastik, maka dibuatlah suatu
kode-kode tertentu yang dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industri pada
tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan
sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization) yang
bertujuan untuk mengurangi jumlah penggunaan bahan-bahan yang terbuat dari
plastik termasuk kantong plastik.
Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:
1.
Berada
atau terletak di bagian bawah
2.
Berbentuk segitiga
3.
Di dalam segitiga tersebut terdapat
angka
4.
Serta
nama jenis plastik dibawah segitiga
Tanda Pengenal plastik
itu dibagi menjadi 7 buah kelompok, antara lain sebagai berikut:
JENIS KE 1: PETE atau PET
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka satu
ditengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene trephthalate) dibawah
segitiga. Biasanya dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih / transparan /
tembus pandang seperti botol air minum, botol jus, dan hampir semua botol
minuman lainnya.
JENIS KE 2 : HDPE
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo
daur ulang dengan angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (High Density
Polyethylene) dibawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna
putih susu, tupper ware, gallon air minum, kursi lipat dan lain-lain.
JENIS KE 3 : V or PVC
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka
3 ditengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (Polyvinyl Chloride) yaitu
jenis plastik yang paling sulit daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada
plastik pembungkus (cling warp) dan botol- botol. Reaksi yang terjadi antara
PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk
ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternative pembungkus
makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari
polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
JENIS KE 4 : LDPE
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 ditengahnya, serta
tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastic tipe coklat
(termoplastic / dibuat dari minyak bumi), biasanya dipakai untuk tempat
makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah:
- Kuat
- Agak Temus Cahaya
- Fleksibel dan permukaan agak berlemak
- Pada Suhu dibawah 60 derajat celcius sangat resisten terhadap senyawa kimia
- Daya Proteksi Terhadap Uap air Tergolong baik
- Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen
- Plastik ini dapat didaur ulang baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia
- Kuat
- Agak Temus Cahaya
- Fleksibel dan permukaan agak berlemak
- Pada Suhu dibawah 60 derajat celcius sangat resisten terhadap senyawa kimia
- Daya Proteksi Terhadap Uap air Tergolong baik
- Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen
- Plastik ini dapat didaur ulang baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik
untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimia dengan makanan yang
dikemas dengan bahan ini.
JENIS KE 5 : PP
Tertera logo daur ulang dengan angka 5
ditengahnya, serta tulisan PP (polypropylene). Karakteristik adalah biasa
botol transparan yang jernih atau berawan.
JENIS KE 6 : PS
Tertera logo daur ulang dengan angka 6
ditengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene) ditemukan
tahun 1839, oleh Eduard Siron, seorang apoteker dari jerman, secara tidak
sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makanan Styrofoam, tempat minum
sekali pakai dan lain-lain.
JENIS KE 7 : OTHER
Tertera logo daur ulang
dengan angka 7 ditengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 other
ini ada 4 jenis yaitu:
1. SAN (styrene
acrylonitrile)
2. ABS (acrylonitrile
butadiene styrene)
3. PC (polycarbonate)
4. Nylon
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol
minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat
elektronik dan plastik kemasan.
Namun yang
berhubungan dengan kantong plastik adalah tanda pengenal jenis 3 dan 4. Satu
lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan
adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering
membeli gorengan dipinggir jalan, suka minta pada penjualnya yang panas lalu
setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat warna hitam
ini kalau terkena panas bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal
beracun yang berbahaya bagi kesehatan, terutama dapat menyebabkan sel tubuh
berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker.
2.1.1.
Keuntungan
Dan Keterbatasan Kemasan Plastik
Seperti yang dijelaskan diatas, kantong
plastik merupakan salah satu dari macam-macam plastik yang tidak bersahabat
dengan alam. Namun sekarang ini banyak barang-barang dikemas menggunakan plastik.
Ada beberapa
alasan yang mendasari hal ini yang merupakan keuntungan dari kemasan plastik,
diantaranya sebagai berikut :
1. Plastik
tembus pandang, lebih ringan dibanding bahan lain
2. Plastik
merupakan sifat penghalang yang baik terhadap kelembapan
3. Plastik
tahan terhadap sebagian besar zat kimia, tidak beracun di alam dan aman untuk
digunakan secara langsung untuk produk makan, obat-obatan dan lain-lain
4. Plastik
dapat diproses menjadi berbagai bentuk (pengemas) seperti: botol, kantong,
tutup, penyimpan film dan lain-lain.
5. Plastik
aman untuk berbagai penggunaan, tidak mudah robek dan tidak mudah rusak kecuali
akibat gesekan
6. Plastik
dapat menekan biaya penyimpanan dan pengangkutan, karena ringan dan
pengemasannya menjadi lebih sederhana
7. Plastik
tidak mengundang pertumbuhan bakteri dan
dapat disterilisasi menggunakan semua metode konvensional
8. Kemasan
plastik dapat anti air, anti rusak, tahan terhadap tekanan dan tahan korosi.
9. Kemasan plastik tidak menimbulkan masalah pencemaran lingkungan (sejak penggunaan plastik dapat didaur ulang)
Selain mempunyai
keuntungan, barang-barang yang dikemas menggunakan plastik memiliki
keterbatasan, diantaranya sebagai berikut: 9. Kemasan plastik tidak menimbulkan masalah pencemaran lingkungan (sejak penggunaan plastik dapat didaur ulang)
1. Beberapa bahan kimia dapat menyerang
partikel plastik.
2. Plastik
dapat memiliki total penghalang untuk gas dan uap air, meskipun beberapa
penghalang baru dari plastik dapat memperbaiki kekedapan terhadap oksigen, gas
dan aroma dalam skala besar.
3. Tahanan
abrasi tidak selalu memadai.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
1.1.
Waktu
Dan Pelaksanaan
Penulisan Karya
Ilmiah ini dilakukan di perpustakaan SMK Negeri 1 Grati, pada tanggal 30
januari – 11 februari 2009.
1.2. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan
yang dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
·
Bollpoint
·
Tip-X
·
Kertas HVS dan folio
·
Komputer dan printer
·
Penggaris
·
Flash disk
3.3. Cara Kerja
Adapun alur
penulisan karya ilmiah ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:
BAB IV
PEMBAHASAN
1.1.
Bahan
– Bahan Yang Terkandung Dalam Kantong Plastik
Bahan utama yang
terkandung dalam kantong plastik adalah material-material yang terdiri dari
molekul-molekul besar (polymer) dimana terbentuk secara sintetik atau alami dan
dapat termodifikasi secara luas. Seorang ilmuwan bernama Hart (1983) dalam
bukuknya "Organic Chemistry" menyebutkan bahwa polymer (poly =
banyak, meros = bagian) adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot
molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unit. Molekul sederhana yang
membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan "Monomer". Sedangkan reaksi
pembentukan polimer dikenal dengan istilah "polimerasi".
Secara diagram
sistematis polymer adalah sebagai berikut:
1. Synthetic polymer tidak terjadi natural
Contoh: nylon, polyethylene, dan
polyester
2. Synthetic polymer dapat dibuat ulang
dari material yang terjadi secara natural
Contoh: Synthetic rubber
3. Natural polymer yang telah dimodifikasi
secara radikal, yang tidak lagi memiliki sifat umum dari natural.
Contoh: Celluloid atau cellophane, dimana
diturunkan dari cellulose
Secara umum polymer digolongkan menjadi 2 macam, yaitu
polymer alam (seperti pati, selulosa dan sutra) dan polymer sintetik (seperti
polimer vinil). Istilah polymer dipakai pertama kali tahun 1866 dengan polymer
pertama yang dibuat dari natural organik materials, yaitu produk hewani dan
nabati seperti cellulose dengan bermacam reaksi kimia cellulose. Setelah itu
cellulose dimodifikasi menjadi sebagai berikut:
1.
Cellulose acetate tang digunakan dalam
pembuatan:
-
Photographic film (celluloid)
-
Sheets untuk packaging
-
Textile fibers
2.
Cellulose nitrate untuk pembuatan:
-
Plastik
-
Bahan peledak
-
Rayon (cellulose textile fiber)
- Varnishes
(pernis)
Synthetic
polymer pertama adalah phenol formal dehyde sebuah thermoset (dikembangkan
tahun 1906 dan diberi nama bakelite). Perkembangan teknologi plastik modern
diawali tahun 1920-an, ketika material penting untuk membuat polymer di ekstrak
dari produk batu bara dan minyak bumi seperti: Ethylene yang menjadi monomer
dari petroleum.
Plastik termasuk
bagian polimer termoplastic, yaitu polimer yang akan melunak apabila dipanaskan
dan dapat dibentuk sesuai pola yang kita inginkan. Golongan polimer sintetik
lain adalah polimer thermoset (material yang dapat dilebur pada tahap tertentu)
dalam pembuatannya tetapi menjadi keras selamanya, tidak melunak, tidak dapat
dicetak ulang contohnya adalah bakelit. Selain polimer dan sejenisnya terdapat
pula bahan lain yang terkandung didalam kantong plastic. Kebanyakan plastic
seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan
pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakan terdiri atas kumpulan
flafat (ester turunan dari asam flafat). Beberapa contoh pelembut adalah
epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl) adipate (DEHA) dan bifenil
poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan,
acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(2-ethylhexyl) phtalate (DEHP) yang
digunakan dalam industri pengepakan film (sheftel, 2000).
1.2.
Dampak
Limbah Kantong Plastik
Menggunakan
kantong plastik memang menyenangkan bahkan ringan, praktis dan mudah dibawa kemana-mana.
Jika tak dibutuhkan lagi tinggal dilipat kemudian disimpan atau dibuang begitu saja. Perkembangan yang
sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita selalu
dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan.
Bahkan plastik dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan zaman modern yang
ditandai dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Akan tetapi sadarkah
kita kalau kantong plastik juga dapat mengganggu kesehatan, baik diri sendiri
maupun lingkungan.
Seperti yang
dijelaskan pada bahan-bahan yang terkandung dalam kantong plastik terdapat
suatu bahan pelembut (Plasticizers). Penggunaan bahan pelembut ini yang justru
dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut
seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakainnya karena dapat menimbulkan
kematian jaringan dan kanker pada manusia (Karsinogenik). Dijepang keracunan
PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai YUSHO. Tanda dan gejala dari
keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada
perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada hamil, mengakibatkan
kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat.
Contoh lain
bahan pelembut yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. Berdasarkan penelitian
di Amerika Serikat, plastik PVC yang menggunakan pelembut DEHA ini dapat
mengkontaminasi makanan yang mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan.
Data di AS pada tahun 1998menunjukkan bahwa DEHA dengan konsentrasi tinggi (300
kali lebih tinggi dari batas maksimal DEHA yang ditetapkan oleh FDA atau badan
pengawas obat dan makanan AS) terdapat pada keju yang dibungkus dengan plastic
PVC. DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormone ESTROGEN (hormon kewanitaan
pada manusia). Berdasarkan aktivitas uji coba pada hewan, DEHA dapat merusak
system peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain itu juga dapat
menyebabkan kanker hati. Meskipun dampak DEHA pada manusia belum diketahui
secara pasti, hasil yang dilakukan pada hewan sudah sepantasnya membuat kita
berhati-hati. Berkaitan dengan adanya kontaminasi DEHA pada makanan, badan
pengawas obat dan makanan Eropa telah membuat ambang batas DEHA yang masih aman
bila dikonsumsi, yaitu 18 bps (bagian perjuta) dan apabila lebih dari itu
dianggap berbahaya untuk dikonsumsi.
Bahaya lain yang
dapat mengancam kesehatan kita adalah jika kita membakar bahan yang terbuat
dari plastik. Seperi yang kita ketahui, plastik memiliki tekstur yang kuatdan
tak mudah terdegradasi oleh mikro organisme tanah. Oleh karena itu sampah
plastik sering kali dibakar untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air
dilingkungan kita. Plastik
dari sektor pertanian saja, didunia setiap tahun mencapai 100 juta ton. Jika
sampah plastik ini dibentangkan, maka dapat membungkus bumi sampai sepuluh kali
lipat. Namun pembakaran plastik ini justru dapat mendatangkan masalah
tersendiri bagi kita. Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksin yang
apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi
gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA
yang dapat mengganggu keseimbangan hormon ESTEROGEN manusia. Selain itu dapat
mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi
cacat.
Sampah plastik
dapat menyebabkan perubahan iklim. Sejak proses produksi hingga tahap
pembuangan sampah plastik dapat menambah gas rumah kaca di atmosfer. Kegiatan
produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon
setiap tahunnya. Proses produksi sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas
rumah kaca.
Satu lagi yang
perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah
kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan
kantong plastik hitam (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan
lain-lain. Menurut Made Andreana, ahli kimia dari Institute Tekhnologi Bandung
(ITB) yang dikutip Gatra edisi Juli 2003, zat warna hitam ini kalau terkena
panas (misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai, terdegradasi menjadi
bentuk radikal. Zat racun itu bisa bereaksi dengan cepat, seperti oksigen dan
makanan. Kalaupun tidak beracun senyawa tadi bisa berubah menjadi racun bila
terkena panas. Bentuk radikal ini karena memiliki satu elektron tak berpasangan
menjadi sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan
terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada
penyakit kanker. Namun, apakah munculnya kanker ini disebabkan plastik itu atau
karena mengkonsumsi makanan tercemar kantong plastik beracun, harus dibuktikan.
Sebab banyak faktor yang menentukan terjadinya kanker, misalnya kekerapan orang
mengkonsumsi makanan yang tercemar, sistem kekebalan, faktor genetik, kualitas
plastik dan makanan, bila terakumulasi bisa menimbulkan kanker.
1.3.
Penanggulangan
Limbah Kantong Plastik
Kesadaran
mengurangi sampah plastik itu harus dari diri sendiri, selain itu biasakan
memilah sampah organik dan non organik. Kami prihatin sekali karena dalam
kehidupan sehari-hari penggunaan kantong plastik itu sudah dianggap hal biasa,
padahal bahaya sampahnya mengancam lingkungan hidup. Perlu ada political will dari pemerintah untuk
mengurangi penggunaan kantong plastik atau mendesain kantong-kantong yang
nantinya bisa cepat terurai. Kalangan kampus dan kelompok-kelompok industri
harus kreatif untuk bisa mnentukan kantong berbahan alternatif lain selain
kantong plastik.
Diluar negeri
penggunaan kantong plastik sudah dikurangi. Kita harus memulainya, jangan
karena kemudahan-kemudahan yang didapat saat ini akan merugikan dimasa
mendatang. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket.
Hampir dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis disupermarket
seluruh dunia.
Namun seperti diungkapkan
oleh anggota dewan pakar, Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda
(DPLKTS) pengelolaan sampah menjadi solusi yang baik. Jika rumah tangga dan
komunitas terkecil dilingkungan belum bisa mengolahnya (di daur ulang), maka
pemilahan menjadi langkah terbaik. Namun semuanya akan berpulang kembali pada
individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan berjalan atau
tidaknya langkah-langkah yang telah dianjurkan.
Saat berbagai
negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik
seperti di Kenya dan Uganda sudah
resmi melarang penggunaan kantong plastik. Selain itu disejumlah negara sudah
mulai mengurangi penggunaan kantong plastik, diantaranya Filiphina, Australia,
Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia dan masih
banyak lagi.
Sejak april 2007 berlangsung kampanye
"Bring Your Own Bag” (bawa
langsung kantong anda sendiri). Kampanye ini digelar oleh The National
Environment Agency (NEA). Dan pemerintah china juga telah mengeluarkan
rancangan UU (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan
antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di departement store. Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik
dan diberlakukan standarisasi produk tas plastik.
Sedangkan Indonesia sendiri belum secara nyata membuat
kebijakan tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini, maka
terinspirasilah berbagi informasi tentang pelarangan penggunaan kantong
plastik.
Kemudian dari berbagai negara, mahasiswa tekhnik
lingkungan (HTML) ITB mulai menjalankan kampanye untuk "Memusuhi Kantong
Plastik" seperti yang dilakukan oleh negara Singapore. HTML berupaya
membangun komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya penggunaan plastik
secara berlebihin.
Acara "Plastic
Phobia" yang merupakan rangkaian akhir dari "Anti Plastic Compaign Bag" atau kampanye anti kantong plastik
itu diwarnai oleh "Happening Art"
dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Gratis ITB. Semangat
mengubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu
masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan
akibat kantong plastik dimasa depan. Sudah selayaknya kaum pemuda lebih peduli
dan ramah lingkungan, karena generasi mudalah yang akan menentukan penyelamatan
lingkungan dimasa mendatang.
Oleh sebab itu
jangan membakar sampah plastik, karena jika hal itu dilakukan racun yang ada
dalam sampah tersebut akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang
kita hirup yang dapat mengganggu kesehatan.
Selain membakar
sampah plastik juga jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada dalam
sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah yang membuat air didalam tanah
akan tercemar dan jangan membuang sampah sembarangan dilingkungan sekitar,
karena racun yang ada didalam sampah dapat mencemari lingkungan sekitar kita.
Makhluk hidup
dilingkungan sekitar kita mengalami kerusakan dan racun akan terus bertambah
dimana-mana jika kita tidak dapat mengatasi semua ini. Maka dari itu yang harus
kita lakukan adalah mengurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan
gunakan tas setiap kali berbelanja. Hubungi supermarket, mall dan toko buku
langganan kita untuk berhenti memberikan kantong plastik.
BAB
V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Mengacu rumusan
masalah dan uraian di bab 4, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahan utama yang terkandung dalam
kantong plastik adalah material-material yang
terdiri dari molekul-molekul besar yang disebut “Polymer”
2. Dampak yang diakibatkan dari limbah
kantong plastik adalah dapat mengganggu kesehatan dan mengancam kelestarian
lingkungan.
3. Salah satu solusi untuk mengurangi
dampak buruk dari limbah kantong plastik adalah mengurangi penggunaan kantong
plastik dalam kehidupan sehari-hari dan menggantinya dengan kantong alternatif
lainnya, seperti kantong kertas dan kantong kain.
5.2.
Saran
Adapun
saran-saran dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Limbah kantong plastik merupakan musuh
serius bagi kelestarian lingkungan, maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk menekan
penggunaan kantong plastik.
2. Untuk meminimkan adanya limbah kantong
plastik, sebaiknya kita harus kreatif untuk bisa menentukan kantong alternatif
lain selain kantong plastik.
3. Sebagai generasi muda kita harus mampu memelihara dan
menjaga kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anies H.2002.
Bahaya Sampah Plastik Bagi Kesehatan. Terdapat
pada http://www.suaramerdeka.com/harian/0201/28/ragam1.htm.
Awang MR.1999.Bahaya Bahan Kimia Dalam Pembungkus Plastik. Terdapat pada
http://www.
prn2.usm.my/mainsite/bulletin/kosmik/1999/kosmik12. html.
Hart.1983. Organic Chemistry, a Short Course. 6th Ed. Michigan: Houghton
Mifflin.
Prayogo, Andik.2008. Tanda Pengenal Plastik. Terdapat pada http://floodgates. wordprees.com.
Pusat Racun Negara Malaysia.2002. Ketidaksuburan dan Kecacatan Bayi:
bahaya bahan plastik. Terdapat pada http://www.prn2.usm.my/mainsite/bulletin
/2002/penawar40.html.
kacanggoreng
ReplyDeletePlastic is a polymer long chain of atoms that binds one another. Plastics are often what we use in everyday life. Excessive use of plastic, however, causes litter to accumulate, since it cannot decompose. Accumulated plastic garbage causes cancer, strokes, and respiratory illnesses in humans. Besides a danger to humans, plastic garbage is dangerous to animals, and the environment.
ReplyDeleteCasino-roll.com Review - Bonuses and Games - Casino Roll
ReplyDeleteCasino-roll.com Review - Bonuses 양방 배팅 and Games. We 토토 사이트 리스트 review the latest bonuses and 벳365코리아 promotions at Casino Roll Casino 세븐포커족보 and claim exclusive 크루즈 베컴 welcome bonuses.