Friday 6 September 2019

Pengertian PPh Pasal 21 / 26

Pengertian PPh Pasal 21 / 26



PPh Pasal 21/26 ialah pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh wajib Pajak orang pribadi. Penghasilan tersebut berupa:
  • gaji / upah
  • Honorarium
  • uang pensiun
  • tunjangan
  • bonus
  • THR
  •  Komisi, Fee, uang hadir
  • Hadiah atau penghargaan
  • Pembayaran lainnya dengan nama apapun
Secara umum definisi PPh Pasal 21 dan Pasal 26 adalah sama, perbedaannya hanya pada lokasi atau tempat wajib pajak orang pribadi  bermukim. Pemotongan PPh Pasal 21 terkait dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak orang Pribadi dalam negeri. Sedangkan PPh Pasal 26 sebagai pajak penghasilan yang dikenakan oleh pemerintah atas pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan Wajib Pajak  luar negeri.

Adapun yang menentukan seorang individu atau perusahaan dikategorikan sebagai wajib pajak luar negeri adalah:
  • Seorang individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, individu yang tinggal di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam setahun/12 bulan, dan perusahaan yang tidak didirikan atau berada di Indonesia, yang mengoperasikan usahanya melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
  • Seorang individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, individu yang tinggal di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam setahun/12 bulan, dan perusahaan yang tidak didirikan atau berada di Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak melalui menjalankan usaha melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia.




Monday 2 September 2019

CONTOH TUGAS RENCANA BISNIS


RENCANA BISNIS


JAHE INSTAN “WEDANG SUPER”


Oleh :
Brina Yustikasari


2015



BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang

Jahe instan merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari subsector pengolahan hasil pertanian. Selain mudah dalam pembuatannya, jahe instan juga memiliki peluang usaha yang cukup besar. Pergeseran pola hidup masyarakat yang cenderung memilih segala sesuatu bersifat instan, akan memberikan peluang tersendiri untuk pemasaran produk jahe instan juga sangat tinggi. Hal ini terbukti dari peningkatan kebutuhan bahan baku jahe dari perusahaan - perusahaan yang memproduksi jahe instan. Disamping itu, pembuatan jahe instan ini juga bertujuan memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian terutama pada pelaku usaha budidaya jahe ketika harga jahe sedang jatuh.
Minuman kesehatan sebagai produk pangan mempunyai kandungan komponen aktif yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan tubuh. Produk ini baik untuk mengurangi efek negatif racun dan radikal bebas akibat proses metabolisme tubuh dari berbagai konsumen pangan yang masuk ke dalam tubuh.
Pada saat musim hujan tercipta hawa yang dingin, terkadang cukup mengganggu aktivitas yang tengah kita jalankan. Salah satu cara menghilangkan hawa dingin adalah dengan mengkonsumsi minuman yang dapat menghangatkan tubuh. Minuman jahe sebagai salah satu pilihan untuk menekan hawa dingin.  Dengan memberikan sentuhan kepraktisan dalam kemasan jahe, masyarakat tidak lagi mengupas dan memarut jahe, melainkan tinggal menyobek kemasan, mencampurkan serbuk jahe instan ke dalam air panas. Oleh sebab itu kami sangat tertarik untuk menggeluti bisnis ini.

1.2       Tujuan
Tujuan dari usaha ini adalah sebagai berikut:
·           Mendapatkan penghasilan dan keuntungan
·           Menerapkan kemampuan berwirausaha
·           Menciptakan lapangan pekerjaan


BAB II
ISI BUSINESS PLAN

2.1    Deskripsi Usulan Bisnis

2.1.1        Identifikasi Usaha
Dalam perencanaan usaha ini, kami akan membuat sebuah usaha Home Industri yang bergerak dibidang pangan. Produk kami berupa minuman serbuk jahe instan. Berikut identifikasi usaha kami.
Nama Perusahaan : Home Industri Citra Sabrina Food
Nama Produk       : Jahe Instan “Wedang Super”
Pemilik Usaha      : Brina Yustikasari
Alamat Usaha      : Kedawung Kulon Gg. 16 No. 156
Grati – Pasuruan
2.1.2        Prospek Usaha
Peluang pasar untuk produk berbahan dasar jahe ini sangatlah besar mengingat minuman jahe adalah salah satu minuman tradisional yang memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai penghangat tubuh. Selain itu daya beli konsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen menengah kebawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harga yang relatif terjangkau.

2.2     Perkiraan Lingkungan Bisnis
Dalam perencanaan pembuatan bisnis jahe instan, harus memperhatikan lingkungan bisnis karena lingkungan bisnis merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bisnis.
2.2.1        Lingkungan Ekonomi
Kondisi lingkungan ekonomi disekitar lokasi usaha sangat bervariasi, namun rata-rata kalangan menengah kebawah. Akan tetapi harga produk yang kami jual sangat terjangkau dan pangsa pasar kami tidak hanya disekitar lokasi usaha, jadi tidak menjadi suatu penghambat untuk menjual produk kami.


2.2.2        Lingkungan Industri
Bisnis yang kami jalankan bukanlah suatu usaha yang baru dan satu-satunya di Indonesia. Disekitar kami terdapat bisnis dengan penjualan produk yang sama dan lebih ternama, seperti:
·         CV. In Trafood yang menjadi pelopor minuman siap saji tradisional di Indonesia.
·         Wedang Jahe Anget Sari yang di produksi oleh PT. Forisa Nusa Persada, yang sudah terkenal di masyarakat luas.
·         Hommie Herbal yang juga merupakan home industry yang memproduksi minuman instan salah satunya jahe instan.

2.2.3        Lingkungan Global
Jahe adalah komoditas yang tidak tergantikan. Khasiatnya sebagai penghangat tubuh memiliki keunikkan  yang khas dan tidak dimiliki komoditas lain. Peluang pasar bagi jahe di Indonesia terbuka lebar di pasar dunia terutama di pasar Bangladesh, Malaysia, Singapura dan Jepang. Negara – Negara tersebut menerima ekspor jahe baik berupa jahe segar ataupun olahan dari Indonesia dalam jumlah yang besar. Untuk itu produk jahe instan kami sangat berpeluang untuk di ekspor ke luar negeri. Seperti halnya pesaing kami yaitu CV. In Trafood yang 20% dari total produksinya sudah di ekspor ke berbagai Negara di ASEAN serta Timur Tengah. Kami akan berusaha keras untuk mengembangkan produk kami hingga ke Manca Negara.
2.3      Rencana Manajemen
2.3.1        Struktur Organisasi
Industi tidak mempunyai stuktur organisasi yang baik, status yang ada hanyalah pemilik industri dan pekerja. Pemilik mempunyai tanggung jawab dan wewenang penuh terhadap industri. Tanggung jawab tersebut diwujudkan dalam pengawasan langsung terhadap pekerja selama proses produksi dan juga sekali waktu membantu proses produksi. Selain itu pemilik juga bertanggung jawab untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat. Sedangkan pekerja bertanggung jawab pada proses produksi serta melayani pembeli yang datang langsung ke areal produksi.

2.3.2        Proses Produksi
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan jahe instan adalah sebagai berikut:
·           Jahe 10 kg
·           Gula Pasir 20 kg
·           Air
Alat – alat yang digunakan:
·           Mesin penghancur/Blender
·           Baskom
·           Saringan
·           Panci
·           Wajan
·           Pengaduk
·           Kompor
·           Sendok
·           Plastik dan label (kemasan)
·           Timbangan
·           Cobek

Cara Kerja:
1.         Jahe dicuci dan dibuang bagian jahe yang busuk
2.         Jahe dihancurkan menggunakan blender dengan ditambahkan air sebanyak    liter
3.         Jahe diperas untuk diambil sarinya
4.         Perebusan filter jahe (cairan yang bening) dengan api yang sedang
5.         Penambahan gula pasir sambil dilakukan pengadukan
6.         Pengadukan dilakukan sampai menjadi Kristal
7.         Dihaluskan dengan cara ditumbuk menggunakan cobek
8.         Pengayakan serbuk jahe
9.         Pendinginan
10.     Pengemasan

2.3.3        Mengeloah Pegawai
Bisnis kami dibidang pengolahan makanan yang prosesnya lebih ke kegiatan rumah tangga, untuk itu para pegawai yang kami pekerjakan adalah ibu ibu disekitar tempat usaha kami. Kami tidak memberikan pelatihan-pelatihan khusus karena proses pembuatan produk kami yang tergolong mudah. Hanya saja saya lebih menekankan kepada mereka untuk selalu bisa menjaga ke higienisan produk.

2.4      Rencana Pemasaran
2.4.1        Analisis Persaingan Usaha
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, kami harus mengukur kemampuan kami terhadap lingkungan atau pesaing yaitu analisa SWOT
a.       Strenght (Kekuatan)
Kekuatan dalam menjual produk ini ialah:
·         Dapat dibeli oleh segala kalangan
·         Bahan produk terjamin alami tanpa bahan kimia dan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi.
·         Pemilihan bahan baku adalah jahe yang berkualitas
b.      Weaknes (Kelemahan)
Kelemahan produk kami adalah sebagai berikut:
·         Produknya mudah ditiru mengingat mudahnya proses pembuatan
·         Modal usaha kecil
·         Belum menggunakan peralatan yang modern
c.       Oppurtinity (Peluang)
·         Jahe instan yang memiliki banyak khasiat bagi tubuh
·         Memberikan kepraktisan bagi konsumen
d.      Threat (Ancaman)
·         Harga produk competitor bersaing
·         Banyak terjual jahe instan dengan olahan bervariasi yang memiliki citra rasa yang unik.

2.4.2        Analisi 4P
Ø  Product
Brand              : Jahe Instan “Wedang Super”
Quality                        : Tanpa bahan pengawet
Packing           :Menggunakan plastik ukuran ¼ kg dikemas 120 gram per bungkus yang akan   ditempe label.
Produk jahe instan ini memiliki keistimewaan untuk mencegah dan mengatasi:
·           Batuk dan sakit tenggorokan
·           Perut kembung karena masuk angin
·           Meriang karena begadang atau kerja malam
·           Badan kedinginan karena cuaca
·           Dll.
Cara Seduh:
1 ½ sendok makan jahe instan diseduh dengan secangkir air hangat.
Ø   Price
Harga produk jahe instan per bungkusnya (1 bungkus berisi 120 gram) adalah Rp. 7.000,-
Analisa Ekonomi:
MODAL
Jahe                             10 kg  x  Rp. 15.000,-               =  Rp.  150.000,-
Gula Pasir                    20 kg  x  Rp.   16.000,-             =  Rp.  320.000,-
Kemasan plastic ¼ kg             500 bungkus                  =  Rp.   60.000,-
Pembuatan label                      500 buah                       =  Rp.   50.000,-
Tenaga kerja                3 orang  x  Rp. 50.000,-            =  Rp. 150.000,-
Bahan Bakar/LPG                                                         =  Rp.   40.000,-
                                                                                          Rp 770.000,-
PENJUALAN
Total Produksi minuman serbuk jahe instan/ hari       =  15 kg
Total Produk dalam kemasan/ hari @  120 gram        =  125 bungkus
Total Penjualan minuman serbuk jahe instan/ hari      = 125 bungkus x Rp 8.000,-
= Rp. 1.000.000,-
            Keuntungan per hari                           =  Rp.  1.000.000,-  -  Rp  770.000,-
                                                                        =  Rp.  230.000,-
            Keuntungan per bulan                         =  Rp  230.000,-  x  30
                                                                        =  Rp.  6.900.000,-
Ø   Promotion
a.              Personal Selling
Pemasaran awal produk ini melalui face to face dimana melalui mulut ke mulut, kemudian terus berkembang.
b.             Media Online
Kami juga memasarkan produk ini melalui jaringan internet baik melalui social media maupun blog yang tersedia.
Ø   Place
Kami tidak membuka toko atau kios. Akan tetapi kami memasok kepada distributor toko eceran dan warung sesuai pemesanan atau mereka datang langsung ke perusahaan kami.

2.4.3        Segmentasi Pasar
Dalam hal segmentasi pasar, Home Industri Citra Sabrina Food ini tidak spesifik dalam menentukan target pasar. Kami melayani siapapun yang ingin membeli produk kami.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
            Jahe instan “Wedang Super” adalah salah satu minuman tradisional yang memiliki banyak khasiat yang kami kemas dengan memberikan sentuhan kepraktisan. Produk ini kami jual dengan harga Rp. 8.000,- per bungkus dengan berat bersih 120 gram. Visi dan misi kami ialah ingin menjadikan jahe instan “Wedang Super” sebagai suatu minuman kesehatan yang digemari oleh masyarakat minimal di kota Pasuruan. Usaha kami merupakan usaha yang sangat menjanjikan dengan omset yang tinggi. Namun wirausahawan harus mempunyai kecakapan dalam melihat analisis SWOT sehingga dapat mengembangkan usaha dengan baikdan lancar, tidak menimbulkan kegagalan produksi ditengah jalan maka seorang wirausahawan harus merencanakan usaha semaksimal mungkin agar usaha berkembang dengan cepat. Dan juga kami akan terus melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas produk agar konsumen terus berlanggan kepada kami.





  

Monday 11 September 2017

Membuat dan Menentukan Harga Produk

Lini produk adalah sekumpulan produk atau jasa yang saling berkaitan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut adalah bauran produknya.
Fase-fase siklus hidup produk meliputi :
fase pengenalan, di mana para pelanggan diinformasikan mengenai produk
fase pertumbuhan, di mana produk menjadi lebih popular dan meningkatkan pangsa pasarnya
fase kemapanan, di mana tingkat volume penjualan mulai stabil sebagai akibat dari munculnya persaingan.
fase penurunan, di mana volume penjualan berkurang sebagai akibat  dari adanya persaingan atau menurunnya permintaan para pelanggan.

Faktor-faktor utama yang memengaruhi besarnya pasar target sebuah produk meliput :
  • Tren-trendemografi,misalnya usia dan tingkat pendapatan
  • Geografi
  • Faktor-faktor ekonomi, misalnya perununan permintaan akan produk-produk yang dipandang tidak sehat.
  • Perubahan dalam nilai-nilai social, misalnya penurunan permintaan akan produk-produk yang dipandang tidak sehat.

Langkah-langkah utama yang terkait dengan penciptaan sebuah produk baru meliputi:
  1. Mengembangkan ide produk, sebagai respon atas perubahan dalam kebutuhan atau preferensi konsumen.
  2. Menilai kelayakan ide produk, di mana harapan keuntungan dan produk dibandingkan dengan biayanya.
  3. Mendesain produk dan mengujinya pada sebagian konsumen di pasar target.
  4. Mendistribusikan produk sehingga mudah didapat oleh pasar target, dan mempromosikan produk untuk memastikan bahwa konsumen telah mengetahui keberadaannya.
  5. Melakukan audit atas produk untuk mengetahui apakah produk tersebut perlu mengalami perubahan 
Faktor-faktor utama yang memengaruhi keputusan penentuan harga meliputi :
  • biaya produksi, sehingga harga yang dibebankan dapat menutup biaya-biaya yang terjadi.
  • Pasokan persediaan, sehingga harga dapat diturunkan untuk mengurangi kelebihan persediaan.
  • Harga pesaing, sehingga harga dapat dikenakan di bawah harga yang diberikan oleh pesaing untuk mendapatkan suatu keunggulan (penentuan harga penetrasi) atau di atas harga pesaing untuk member kesan mewah (penentuan harga prestise).

Selain menentukan harga untuk setiap produk, perusahaan harus melakukan keputusan-keputusan penentuan harga lainnya berikut ini :
  • Pemberian diskon, yang meliputi pengambilan keputusan mengenai apakah akan memberikan diskon kepada pelanggan-pelanggan tertentu.
  • Harga obral, yang terdiri atas keputusan mengenai apakah akan mengobral sejumlah produk kepada semua pelanggan secara berkala, dan berapa harga obral yang diberikan.
  • Persyaratan kredit, yang meliputi pengambilan keputusan mengenai apakah akan memberikan kredit kepada pelanggan-pelanggan besar yang membeli produk tersebut dalam jumlah besar dan persyaratan kredit yang akan diberikan.

Tuesday 29 August 2017

Berbagai Bentuk Kerjasama dan Penggabungan


1.  Trust
Trust adalah suatu penggabungan atau pemusatan beberapa badan usaha yang sejenis maupun berlainan menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan kuat sehingga secara hukum maupun ekonomis badan usaha yang tergabung tidak berdiri sendiri lagi.
Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan (kolom/lajur perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Pada umumnya, trust bersifat merugikan konsumen, karena salah satu tujuan penggabungan tersebut adalah untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga akan mempengaruhi harga. Harga dalam pasar monopoli tidak terjadi atas keseimbangan antara penawaran dan permintaan namun ditentukan produsen sesuai dengan kemauan mereka sendiri.
Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia

2.  Kartel
Kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau menguasai pasar. Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara lain:
  • Kartel wilayah adalah penggabungan yang didasarkan pada perjanjian pembagian  wilayah atau daerah penjualan dan pemasaran barangnya. 
  • Kartel produksi adalah penggabungan yang bertujuan untuk menyelenggarakan produksi bersama secara massal, tetapi masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi)
  • Kartel bersyarat atau kartel kondisi adalah penggabungan dengan menetapkan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, dan penetapan kualitas produksi
  • Kartel harga adalah penggabungan dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masing-masing anggota
  • Kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak terjadi persaingan.
Contoh: kartel minyak, kartel semen

3.  Holding Company
Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan lainnya. Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai.
Contoh :  Trans Corp mempunyai 2 cabang Perusahaan Stasiun televise, yaitu Trans 7 dan Trans TV
4. Concern
    Sebenarnya Sebenarnya concern sama halnya dengan holding company, yaitu memiliki sebagian besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah holding company sering berbentuk PT, sedangkan concern sering dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang amat besar.
Contoh : Beberapa perusahaan Tekstil bergabung untuk membeli pewarna pakaian dalam partai besar guna mendapatkan harga yang murah.
5.  Syndicate
            Syndicate adalah kerja sama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau mengerjakan suatu proses produksi.
Contoh : Kerjasama antara PT. Mitratama Kencana dengan  PT. Sasa Inti
6. Production Sharing
Production sharing adalah suatu bentuk kerja sama atau gabungan badan usaha yang mengatur tentang pembagian hasil. Production sharing dapat dilakukan antara badan usaha milik negara dan badan usaha milik swasta maupun antara sesama badan usaha milik swasta.
Contoh : Perusahaan Oil Company seperti, SHELL, CHEVRON, Marathon Oil, dll.
7. Waralaba
Waralaba merupakan sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk membuka gerai waralaba cukup menggunakan modal milik investor lain. Seorang franchise (pembeli usaha waralaba) harus memenuhi syarat-syarat khusus yang ditetapkan oleh franchisor (perusahaan waralaba), karena pada franchise akan menggunakan merek yang sama dengan franchisor sehingga harus memiliki standar yang sama. Keuntungan yang diperoleh investor waralaba antara lain terhindar dari biaya trial and error, karena sudah terlebih dahulu dikeluarkan oleh pemilik usaha.
Contoh : KFC, Dunkin donuts, Indomaret, dll.
8. Corner dan Ring
Corner dan ring adalah penggabungan beberapa badan usaha yang tujuan mencari keuntungan besar, dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh Monopoli dan menaikkan harga.
Contoh : Penggabungan XL dengan Exis
9. Joint Venture
Joint venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Contoh :
·         ASUS dengan Gigabyte
Meningkatnya persaingan bisnis di bidang perangkat keras (hardware)untuk produk-produk komputer, mendorong beberapa perusahaan untuk melakukan kerjasama guna mempertahankan posisinya di antara para pesaingnya. Hal ini juga dilakukan oleh dua perusahaan besar asal Taiwan,yaitu Gigabyte dan ASUS, yang selama ini berkompetisi ketat di kategori produk motherboard, graphics card, dan beberapa komponen lain.Kedua perusahaan tersebut pada tahun 2007 melakukan kerja samauntuk membuat strategi baru dalam pembuatan dan pemasaran produk motherboard dan graphics card, dan beberapa komponen lain. Produk-produk hasil kerja sama ini akan menyandang nama Gigabyte.

· Indofood dengan Nestle
Memantapkan penetrasi pasar di industri consumer goods, dua perusahaan papan atas yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dan Nestle S.A(Nestle), Switzerland, membentuk perusahaan patungan (joint venture).Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.Perusahaan joint venture itu akan fokus  di bisnis kuliner (bumbu penyedap  makanan). Menurut CEO PT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan baru ini, akan menciptakan peluang memperbesar pangsa pasar.Sebab, dua perusahaan besar ini akan saling memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki.
10. Merger
Merger adalah suatu penggabungan antara badan usaha yang sejenis dengan tujuan memperkuat kedudukan perusahaan. Hasil penggabungan beberapa badan usaha ini akan membentuk perusahaan baru dan namanya pun cenderung baru. Merger bertujuan untuk memperkuat kedudukan dan stabilitas badan usaha yang bergabung dan untuk mempermudah pengawasan pemerintah terhadap pelaksanaan kerja badan usaha yang ada.
Jenis-jenis merger
a.                   Merger Vertikal

Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional.

Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam.
b.                  Merger Horisontal

Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang sama.

 Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik komputer., Bank Mandiri adalah hasil merger dari Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bapindo; Bank Danamon 

(merger of Bank Jaya, Bank Tiara Asia, Bank Pos Nusantara, Bank Rama, Bank Tamara, Bank Nusa Nasional, Bank Duta dan Bank Risjad Salim Internasional) Bank Permata 

(merger of Bank Bali, Bank Universal, Bank Patriot, Bank Prima Express, Bank Media) 

c.                   Merger Konglomerasi

Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis.

Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel.

11. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar.
Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain
12. Konsolidasi
Konsolidasi adalah tindakan yang dilakukan oleh dua badan usaha atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membantuk satu badan usaha baru. Setelah meleburkan diri menjadi satu badan usaha baru, masing-masing badan usaha yang meleburkan diri tersebut dibubarkan.
Contoh: 

  1. Bank Mandiri sebagai konsolidasi karena awalnya mandiri itu dari berbagai perusahaan yang kemudian bersatu membentuk nama perusahaan baru. 
  2. Perusahaan-Perusahaan MNC melakukan konsolidasi bagi perusahaannya yang memiliki anak cabang di luar negeri agar sistem pengawasan dan pengendaliannya lebih mudah.




Pengertian PPh Pasal 21 / 26

Pengertian PPh Pasal 21 / 26 PPh Pasal 21/26 ialah pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh wajib ...